Kerja ingat Allah ya....

WACANAMARZUKI. Akhir-akhir ini banyak teman-teman yang sibuk dengan mencari kerja. Baik yang baru lulus sekolah dan yang keluar dari tempat kerjanya. Kesibukan itu terlihat dari kunjungan saya ke Job Fair di GOR Madiun kemarin. Mereka yang baru lulus ada yang benar-benar ingin kerja dengan gaji yang tinggi namun ada juga yang cuma coba-coba cari pengalaman. Ironisnya, mencari kerja tidak segampang mencari pejual pulsa. Namun tak ubahnya mencari rumput hijau mulus di musim kemarau yang panjang.

Lantas, haruskah teman-teman bekerja seusai lulus sekolah? Saya jawab iyya. Sebab manusia hidup memang harus berkarya. Mengapa harus berkarya? Sebab Allah telah memberi otak kepada manusia untuk digunakan sebagai fungsinya, yang mana Allah telah menjadikan manusia sebagai kholifah, mengelola bumi ini sebaik-baiknya.
uqèd Ï%©!$# šYn=y{ Nä3s9 $¨B Îû ÇÚöF{$# $YèŠÏJy_ §NèO #uqtGó$# n<Î) Ïä!$yJ¡¡9$# £`ßg1§q|¡sù yìö7y ;Nºuq»yJy 4 uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇËÒÈ  
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Maka bumi ini diserahkan kepada manusia untuk dikelola dengan sebaik-baiknya. Nah, manusia bekerja tentu sebagai reaksi pengelolaan bumi. Bukan malah memporak-porandakan bumi dengan banyak kasus sehingga banyak terjadi musibah akibat perbuatan manusia.
tygsß ßŠ$|¡xÿø9$# Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ ÇÍÊÈ  
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Kembali kepermasalahan awal, haruskah menjadi kuli perusahaan? Harus sih tidak ya, namun semua diniati tolabul ilmi dari perusahaan orang lain. Tapi ya harus milih-milih perusahaan juga ya, jangan cuma asal masuk perusahaan. Pilihlah perusahaan yang produksi punya manfaat bagi masyarakat. Maka jangan masuk perusahaan rokok ya. Berarti dosa besar saya dulu haha. Sebab penulis dulu juga pernah masuk ke perusahaan rokok. Jangan tiru keserakahan saya yang hanya perduli dengan uang. Dan, perusahaan yang produksinya punya manfaat bagi masyarakat saya pikir sangat banyak sekali ya...

Lantas, benarkah kita selama ini hanya dididik menjadi kuli-kuli pabrik? Kata banyak orang sih begitu ya. Sekolah-sekolah kita tidak mengajarkan cara menjadi pengusaha yang baik. Menjadi pengusaha yang tahan banting. Sekolah-sekolah kita hanya mendidik tentang bagaimana siswa menjadi karyawan terampil bukan bos yang terampil.

Adakah solusi atas semua ini? Melihat kondisi sekolah-sekolah kita ini maka menjadi pemuda harus bisa kritis menghadapi tantangan zaman. Belajarlah terus secara otodidak membaca peluang dan  jangan berhenti di zona-zona aman sebagai karyawan.

Bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupan sehingga tidak melenceng dari penciptaan manusia sebagai kholifah di bumi?

Jalan manusia supaya tidak melenceng adalah mencari jalan yang lurus saja. Apakah itu jalan yang lurus yang tak berbelok-belok?
$tRÏ÷d$# xÞºuŽÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ   xÞºuŽÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgøn=tã ÎŽöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgøn=tæ Ÿwur tûüÏj9!$žÒ9$# ÇÐÈ  
Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mbeereka yang sesat.

Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik. Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.


Sebelum tema ini saya akhiri, pesan penulis hanya, bahwa ketika bekerja disertai dengan niat karena Allah maka kita selain mendapat uang juga mendapat kebahagian di dunia dan akhirat. Percayalah dan cari sendiri misterinya. 23:30/23/08/2017

Tentang penulis :

Marzuki Ibn Tarmudzi, pernah mencicipi sedikit segarnya lautan ilmu di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur. Hobinya yang suka nyorat-nyoret kertas ini dimulai semenjak nyantri. Kini, hobinya itu dituangkan di berbagai media online, itung-itung sebagai aksi dari ; “بلغوا عني ولو أية “,” sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat ”.