CAHAYA INDONESIA ITU ISLAM


By: Marzuki Ibn Tarmudzi
WACANAMARZUKI. Setiap negeri masyarakatnya mempunyai sisi-sisi spiritual. Entah, itu berupa kepercayaan atau agama. Masyarakat Jawa sebelum kedatangan Hindu Budha mempunyai sisi spiritual berupa Animisme dan Dinamisme. Animisme adalah kepercayaan pada roh-roh, sedangkan Dinamisme adalah kepercayaan pada benda-benda yang diduga punya kekuatan. Lantas, apa sebenarnya yang membikin masyarakat Jawa menganut faham seperti itu? Menurut saya, itu merupakan suatu pembawaan pikir suatu manusia yang belum terintervensi dengan kepercayaan dan kemasukan agama tertentu, sehingga masyarakat jawa memasuki norma-norma kepercayaan itu. Maksudnya, mau tidak mau manusia sebenarnya harus mengakui adanya kekuatan lain yang tak terlihat. Dalam referensi lain, masyarakat Jawa sudah ada yang berhasil menemukan Syah Yang Widi, yakni Tuhan Yang Esa. Tentu saja ini sejalan dengan ketauhidan dalam Islam. Ya, Animisme dan Dinamisme merupakan proses perjalanan spiritual masyarakat Jawa. Kemudian masuklah Hindu dan Budha, seiring dengan terbentuknya kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Kerajaan besar Mataram kuno merupakan bukti tumbuhnya Hindu Budha di Jawa bagian tengah. Yang lantas, munculah candi Borobudur, yang dibangun pada abad-9 dari peninggalan Syailendra, Raja Mataram waktu itu. Seiring waktu pengaruh Kerajaan Sriwijaya semakin meluas, sehingga Mataram yang diperintah Empu Sendok berpindah ke Jawa Timur. Yang kemudian muncul Kediri, Janggala, Singoshari, Majapahit. Seingat saya, (Mungkin saya salah) Majapahit adalah kerajaan terakhir Hindu Budha di Jawa Timur. Sebab, setelah itu keturunan Majapahit Raden Patah mendirikan Demak, yang berdasar syariat Islam.
Keluasan ilmu dan strata yang tinggi di masyarakat merupakan faktor yang penting keberhasilan seorang pendakwah. Dan begitulah pendakwah Islam, yang dilakukan para Wali Songo di Indonesia sehingga mereka bisa berhasil dalam menarik simpati masyarakat Jawa untuk menganut Islam. Meskipun saya yakin mereka para Wali Songo  tak henti-hentinya meminta pertolongan kepada AllahSwt, supaya Islam berkembang pemeluknya. Lantas, adakah perubahan bagi masyarakat setelah mereka memeluk Islam? Sebelumnya kita ketahui, bahwa Islam bukanlah agama yang pertama masuk ke tanah Jawa. Ada Hindu dan Budha yang mereka anut, yang tentu saja berbeda dengan agama Islam. Perbedaan mendasar,  tentu  saja dalam cara peribadatan dengan Tuhan. Dan sebagaimana kita ketahui  bersama, bahwa Islam adalah agama yang mengatur setiap aspek kehidupan manusia. Islam tidak hanya berbicara tentang iman namun Islam juga berbicara tentang tata mulai dari bangun tidur, makan, kerja, hubungan sosial, sampai tidur lagi. Islam yang ajarannya dari Al-Qur’an, yang dalam prakteknya telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, sehingga dari Sang Nabi itulah Islam ajarannya bisa lebih luas. Maka, Islam ketika telah dipeluk suatu masyarakat yang terjadi adalah perubahan pribadi dan secara lebih luas mempengaruhi masyarakat luas. Entah, dalam perwujudan perubahan ekonomi, kenegaraan dan lain sebagainya. Kok bisa Islam mengubah perekonomian suatu masyarakat? Perubahan ekonomi suatu masyarakat bisa hancur dan bisa maju. Nah, Islam bisa menjadikan perubahan ekonomi yang terpuruk menjadi maju sebab prinsip-prinsip ekonomi Islam. Pranata ekonomi yang khas Islam memiliki identitas yang identifikasinya sebagai berikut. Pertama, menggantikan sistem interest (riba) dengan sistem profit sharing, seperti dalam bentuk muroqobah, mudlorobah, dan sejenisnya. Kedua, perolehan yang dilakukan melalui suatu proses investasi; bukan melalui proses lending seperti dalam sistem kapitalis yang berakibat pada adanya linkage antara perusahaan dan ekspansi suplly uang denga ekspansi produksi. Ketiga, pranata sosial, khususnya negara, memainkan peranan aktif dalam proses ekonomi demi tercapainya tujuan sosial dan lingkungan ekonomi Al-Qur’an (surat Al-Maidah: 57-59). Empat, macam-macam dana tak terbiaya, yaitu al-shodaqot (Zakat, infaq, dan sebagainya) merupakan instrumen layanan yang efektif sebagai alat transfer kekayaan dari si kaya kepada si miskin yang merupakan konstribusi terciptanya tujuan sosial dan lingkungan. Lihat ayat-yata tentang zakat, infaq dan sedekah. Kelima, ada jaminan bagi setiap warga negara untuk mendapat penghasilan (income) minimal sepanjang ia dianggap layak kerja.
Nah, dari sisi pranata ekonomi syariah Islam ini saja kita bisa  meraba-meraba, bagaimana Islam bisa mempengaruhi ekonomi suatu masyarakat yang dari masyarakat Hindu Budha waktu itu beralih dalam tatanan ekonomi Islam meskipun tentu ekonomi waktu itu belum komplek seperti zaman sekarang. Lantas, bagaimanakah Islam mempengaruhi prinsip-prinsip kenegaraan? Dalam kenegaraan, Islam punya prinsip tauhidullah. Yakni prinsip umum ajaran Islam. Prinsip ini menyatakan bahwa semua manusia ada di bawah suatu ketetapan yang sama, yaitu ketetapan tauhid yang dinyatakan dalam kalimat la ilaha illallah. Kedua, prinsip kebebasan, atau kemerdekaan secara umum, baik kebebasan individual maupun komunal. Apabila mengamati Konstitusi Amerika yang dalam pembukaannya mengandung ide kebebasan, kita akan segera mengetahui bahwa hal itu baru dibuat pada akhir abad ke- 18; sementara Konstitusi Perancis dibuat enam tahun kemudian. Akan tetapi Islam menggariskan prinsip kebebasan individual, komunal, kebebasan beragama, berpolitik, kebebasan berserikat, lebih dulu 12 abad sebelum konstitusi Amerika dan Perancis. Dan, masih banyak lagi prinsip yang lain yang berkaitan dengan kenegaraan; prinsip musyawarah, persamaan, keadilan, pengawasan rakyat, al-naql al-dha’tiyy (muhasabatun nafs). Dalam pembetukan struktur masyarakat yang bermoral dan bermental baik, islam terorganisir melalui umat membentuk pribadi saleh, keluarga sakinah, membangun masyarakat Marhamah, membangun negara thoyyibah. Maka, seorang pemimpin dalam Islam harus amanat dalam kepemimpinannya.
* ¨bÎ) ©!$# öNä.ããBù'tƒ br& (#rŠxsè? ÏM»uZ»tBF{$# #n<Î) $ygÎ=÷dr& #sŒÎ)ur OçFôJs3ym tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# br& (#qßJä3øtrB ÉAôyèø9$$Î/ 4 ¨bÎ) ©!$# $­KÏèÏR /ä3ÝàÏètƒ ÿ¾ÏmÎ/ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $JèÏÿxœ #ZŽÅÁt/ ÇÎÑÈ  
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (QS. 4/58)
Dengan pertolongan Allah Swt, Islam menjadi cahaya bagi masyarakat Indonesia. Terutama saya pribadi, sangat bersyukur oleh Allah Swt, ditakdirkan hidup di Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Meskipun banyak masyarakat Indonesia menurut kacamata saya belum sepenuhnya menerima Islam secara kaffah. Ada hukum Islam yang tergilas oleh adat istiadat contohnya pembagian harta warisan. Itu adalah pekerjaan rumah yang harus digarap oleh kita semua sebagai umat Islam. Maka, saya sangat menyayangkan kebanyakan sekolah-sekolah di Indonesia yang mengesampingkan pendidikan agama. Sekolah-sekolah sekan hanya memprioritaskan anak didiknya menjadi pekerja yang kompeten. Mengapa tidak mendidik menjadi pekerja kompeten yang punya iman tangguh, ilmu agama yang mendaalam dan ketaqwaan yang tinggi? Bukankah itu bisa menjadikan manusia lebih komplet?
Pola pikir masyarakat Indonesia memang berubah dengan kedatangan agama Islam. Sebab Islam landasan berpikirnya adalah Al-Qur’an yang tentu masyarakat jawa mempunyai norma-norma sendiri dalam berpikirnya. Yang meskipun cara berpikir masyarakat jawa tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip Al-Qur’an. Nah, perubahan itu memang tidak  bim salabim sebab proses para pendakwah dalam mengenalkan Islam di Indonesia memerlukan perjuangan yang panjang. Menurut catatan sejarah, Islam sudah mulai masuk ke daratan Jawa semenjak abad 7 M, dengan adanya makam Maimunah binti Maimun di Leran Gresik. Kemudian Islam berkembang pesat dengan adanya gerakan Wali songo yang dimulai oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel di Jawa Timur hingga Sunan Gunung Jati di Cirebon Jawa Barat. Yang menurut Agus Sunyoto, dakwah mereka lebih mudah diterima masyarakat Jawa sebab mereka punya strata yang tinggi di masyarakat. Sejarah mencatat kedatangan Bong Swie Hoo, alias Sunan Ampel ke tanah Jawa, yang kemudian menempati tanah di Ampel Denta merupakan hasil pemberian dari Brawijaya, Raja Majapahit. Sebab Sunan Ampel masih bibinya Dwarawati, Istri Raja Majapahit.
Cahaya itu adalah Islam sebab Islam menjadikan negara Indonesia lebih terang benderang. Lantas, mengapa masih koruptor di Indonesia? Karena mereka meninggalkan Islam dan menuruti hawa nafsu yang menjerumuskan. Koruptur adalah pencuri kelas kakap dan kalau mereka penganut Islam tentu tidak akan melakukan tindakan itu.
Al-hasil, Indonesia akan menjadi negara yang baldatun toyyibatun wa Robbun goffur, atau gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo serta peneh pengampunan dari Tuhan, manakala penduduknya mau beriman dan bertaqwa, bukan Islam KTP nya saja.
öqs9ur ¨br& Ÿ@÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍköŽn=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$Ÿ2 tbqç7Å¡õ3tƒ ÇÒÏÈ  
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al-A’rof [7]: 96)
Ya Allah, tulisan ini adalah persembahanku untuk umat karena Engkau, Robb.
Judul terkait; Islam Itu Damai, Islam Itu Indah, Islam Itu Cahaya, Mengenal Islam Di Indonesia, Cahaya Islam Bersinar Di Indonesia, Konsep Islam Nusantara, Agama Nusantara, Islam Itu Damai, Islam Itu Indah, Islam Itu Cahaya, Mengenal Islam Di Indonesia, Cahaya Islam Bersinar Di Indonesia, Konsep Islam Nusantara, Agama Nusantara, Islam Itu Damai, Islam Itu Indah, Islam Itu Cahaya, Mengenal Islam Di Indonesia, Cahaya Islam Bersinar Di Indonesia, Konsep Islam Nusantara, Agama Nusantara.







Tentang penulis :

Marzuki Ibn Tarmudzi, pernah mencicipi sedikit segarnya lautan ilmu di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur. Hobinya yang suka nyorat-nyoret kertas ini dimulai semenjak nyantri. Kini, hobinya itu dituangkan di berbagai media online, itung-itung sebagai aksi dari ; “بلغوا عني ولو أية “,” sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat ”.