WACANA MOTIVASI: RAHASIA HIDUP BAHAGIA



 ……..ketika kita  sudah berhasil menguliti hidup kita, hingga kita sudah mengetahui siapa sebenarnya diri kita, maka disitulah letak kebahagiaan hidup kita. Sebab kita bukanlah siapa-siapa, anda yang Gubernur, Presiden, Jendral itu hanyalah kulit sementara……..”, MH. Ainun Nadjib.(Cak Nun)

Johan Wolfgang Von Goethe Feat. Marzuki At-tarka Ibn Tarmudzi
Wacana Marzuki. Sebelum saya menulis lebih panjang tentang bagaimana kiat memperoleh kebahagiaan, mari kita mendefiniskan apa itu kebahagiaan. Menurut Mbah Wiki, kebahagiaan adalah keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.
Mari kita sama-sama membaca 8 argumentasi dari JohanWolfgang Von Goethe, lalu kita renungan bersama-sama. Benarkah ucapan Johan itu bermutu? Dan mengapa artikel ini saya awali dengan kalimat dari Cak Nun?
1. Cukup sehat sehingga kerja jadi menyenangkan
Rahasia bahagia yang pertama menurut Johan Wolfgang Von Goethe ini sangat menuntut kita untuk hidup sehat. Wah, mulai sekarang bagi sebagian dari kita yang ingin hidup sehat sebaiknya mengamalkan nasehat ini. Untuk itu, kita perlu banyak-banyak membaca artikel tentang cara hidup sehat nie. Katanya, dengan kita mempunyai tubuh sehat kita akan bisa kerja dengan menyenangkan. Emang harus begitu? Tenang dulu, menurut Johan ini baru satu dari delapan argumentasi tentang rahasia hidup bahagia.
Saya yakin kita semua pernah mendengar ungkapan bahasa latin yang sangat terkenal di Indonesia, bahkan saya sendiri lupa kapan mulai mengenalnya,”Mens sana in corpore sano”, Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat.  Kita akan menemukan referansi lain dari ungkapan latin ini, betapa kesehatan menjadi kata kunci keyword’ dari ungkapan itu. Namun, dengan belajar dari ungkapan Mens sana in corpore sano ini kita juga akan menemukan bagaimana rahasia hidup sehat, apa itu? Bahwa dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang sehat, jadi sehatkanlah jiwamu, rohanimu dulu untuk memperoleh sehatnya jasmanimu.
Lantas, bagaimana cara menyehatkan rohani?
Ini pertanyaan yang saya buat sendiri dan memberatkan saya sendiri. Dalam agama apapun perintah puasa itu ada, mengapa? Hanya Tuhan yang tahu. Namun banyak sekali hikmah dalam berpuasa itu, dalam Islam puasa itu dikatakan oleh Muhammad, selaku Nabi bahwa puasa itu menyehatkan ‘shumu tasihhu’. Dalam berbagai artikel medis yang pernah saya baca, mengatakan puasa itu mampu menaikkan anti oksidan dan menurunkan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh, (hehe radikal kok liberal, berarti nggak radikal donk). Dikatakan juga di artikel itu, bahwa puasa mampu membantu proses penyembuhan penyakit kronis dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh, bahkan katanya mampu menurunkan darah tinggi. Alasannya,  metaboliseme serta organ-organ tubuh kerjanya menurun. 
Dulu, saya pernah mengantarkan ibu saya yang sakit maag untuk berobat ke dr. Putu, di Caruban Madiun, beliau spesialis penyakit dalam. Singkat cerita, setelah melakukan diagnosa, Pak Dokter hanya mengatakan, “kalau ada masalah jangan terlalu dipikirkan ya bu, pasrahkan saja semuanya sama yang di atas”, begitu seingat saya. Apa maksudnya perkataan dokter itu? Bahwa dengan kita beribadah sesuai dengan agama kita masing-masing itu juga adalah kunci kesehatan pada diri kita, sebab ibadah kita yang murni kepada Tuhan itu juga wujud terima kasih kita pada tuhan, melepaskan semua kegelisahan pada hati kita untuk kita pasrahkan pada Tuhan,”Tuhan, hamba ma apa atu”.
2. Cukup uang untuk memenuhi kebutuhan
Cukup uang untuk memenuhi kebutuhan. Uang lagi-lagi uang. Lagi-lagi uang (Nicky Astria). Emang iyya, uang bisa memberi kebahagian pada dirimu? Anda jawab sendiri dalam hati. Uang kerap kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan. Dan ketika kebutuhan primer (sandang, pangan, papan) kita terpenuhi kita akan sehidup. Lebih tinggi dari sekedar bahagia? Lho, berarti uang lebih dibutuhkan ketimbang bahagia?
Iyya, ketika zaman sudah memaksa manusia untuk men”dewa”kan uang sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan primer, maka uang memang lebih penting, tentu lain soal jika berbicara tentang kebutuhan sekunder, atau tersier, jelas uang bisa menyenangkan anda. Bahkan menyeret anda kelubang neraka.
Untuk anda yang ingin hidup bahagia dengan uang adalah janganlah anda terlalu cinta dengan uang, atau anda akan menjadi budaknya. Sebab, kecintaan anda dengan uang bisa melupakan tujuan utama anda mencari uang. Banyak orang enggan mengeluarkan uangnya lantaran ingin membendungnya. Maka, sikap yang baik terhadap uang adalah memandang uang sebagai sikap yang sirkuler, menginvestasikan untuk menjadikan lebih banyak . Lebih dalam lagi, menyumbangkan uang anda sebenarnya adalah investasi yang paling membahagiakan
Bagi sebagian orang argumentasi ini akan dibantah habis-habisan, namun perilaku milyuner dermawan bisa anda temui pada milyuner milyuner dunia, semisal Bill Gates.
Kedengkian adalah sumber ketidak bahagiaan. Bagaimana anda bisa bahagia dengan gaji anda yang tinggi melebihi Upah Minimum Regional namun anda masih iri dengan bos anda. Tentu pengoptimalan diri dan bersyukur tetap menempati urutan pertama.
Waktu dan uang adalah konstruksi yang urgent dalam membentuk kebahagiaan anda. Anda kerja lembur tanpa meluangkan waktu dihari minggu misalnya, maka kebahagiaan anda juga kurang perfect.
Sepanjang petualangan hidup saya, rata-rata manusia mengeluh tentang finansial atau masalah keuangan. Bahkan yang pernah curhat ke saya, mulai dari Si penjual gethuk lindri hingga pejabat Menteri, artinya yang mengeluh finansial tidak dari golongan menengah ke bawah saja namun juga menengah ke atas. Mengapa? Karena mereka selalu memberikan keputusan finansial yang salah. Maka, memberikan uang kepada mereka juga solusi yang salah. Al-hasil, renungkan 5 pertanyaan ini;
1)   Apakah saya cukup bahagia dengan keuanganku saat ini?
2)   Apakah kuantitas uang mampu membahagiakan saya?
3)   Apakah finansial satu-satunya problem saya?
4)   Apakah finansial satu-satunya yang terpenting dalam hidup saya?
5)   Apakah saya perlu mengorbankan idealisme demi uang?
Jawab dengan jujur, maka temukan kebahagianmu bersama uang. Selebihnya, hanya Tuhan yang Maha Tahu.
3. Cukup kuat untuk melawan kesulitan dan mengatasinya
Sederhananya, seseorang akan cukup bahagia jika mampu mengatasi kesulitan, tantangan, gelombang kehidupan. Melihat poin ketiga ini menurut saya setiap orang bisa hidup bahagia, sebab setiap orang yang memanfaatkan akalnya dengan baik mereka akan mampu menuntaskan problema kehidupan. Kita tidak perlu menjadi filosof besar layaknya Plato, Sokrates, Descartes yang diterkenal sepanjang zaman itu, namun kita perlu belajar dari para filosof itu. Mereka adalah orang-orang yang bijak yang telah berhasil mengoptimalkan anugrah terbesar dari Tuhan: OTAK. Mereka mampu menghadapi gelombang kehidupan dengan pikiran yang bijak
Jika anda serius membaca artikel ini, yuk kita refresh otak kita dengan mengingat betapa bijaksananya Abu Nawas dengan akalnya;
Suatu hari Abu Nawas tertangkap oleh keamanan kerajaan karena membawa sentaja tajam. Abu Nawas dianggap mengganggu ketertiban umum dan Abu Nawas disidang di Pengadilan. Hakim memutuskan bahwa Abu Nawas akan mendapat hukuman kurungan, karena membawa senjata tajam dan dikhawatirkan bisa membunuh orang. Abu Nawas pun hanya mengatakan,”kalau saya di penjara maka Pak Hakim juga harus masuk penjara, sebab Pak Hakim juga selalu membawa palu kemana-mana dan itu dikhawatirkan Pak Hakim memperkosa anak perempuan”.
Ya, segitu dulu ceritanya, semoga bisa sedikit refresh otak pembaca.
Menurut S. Takdir Alisyahbana, berfilsafat itu mampu memberikan ketenangan pikiran-pikiran juga kematangan hati, meski maut di depan mata. Al-hasil, berfilsafatlah untuk menuju kebahagian anda yang sejati. Lebih dari itu, berfilsafat mampu membuat anda lebih kreatif, mendukung anda menerapkan nilai nilai luhur, menemani anda memperjelas halatuju hidup dan pikiran anda.
Tuhan memberikan otak kepada kita adalah untuk berfikir, otak mampu mengelola hati yang galau. Itulah kenapa Tuhan menempatkan otak di atas, jauh dari hati dan kemaluan, sebab otak ditugaskan untuk bisa mengelola hati dan kemaluan anda. Sebagai misal, ketika anda kerja dan dinaikkan gajinya diatas rata-rata teman anda, hati anda oke-oke saja namun otak anda akan mengatakan sesuatu.
Menengok pendapat Johan: cukup kuat untuk melawan kesulitan dan mengatasinya, adalah belum jelas argumentasinya, saya sudah mengutarakan pendapat saya tentang “cukup kuat” itu. Bagaimana pendapat anda?
4. Cukup bijak untuk mengaku kesalahan dan memperbaikinya.
Bijaksana dalam mengakui kesalahan dan mau untuk memperbiki kesalahannya, ini adalah sikap orang yang mempunyai jiwa besar. Orang yang mempunyai jiwa yang besar, tidak mungkin ia tidak bahagia sebab semua yang dihadapinya disikapi dengan hati yang luas bak samudra. Berjiwa besar itu bukan hanya kuantitas namun juga kualitas. Perlu latihan untuk menjadi itu, layaknya untuk memiliki tubuh yang kuat juga dibutuhkan latihan mengangkat beban. Di bawah ini beberapa tips menjadi orang yang berjiwa besar; Pertama anda harus membayangkan saja seandainya menjadi orang yang berjiwa besar, bayangkan bagaimana bijaksananya menghadapi orang-orang licik, pengecut, dan berbagai macam karakter manusia dengan berjiwa besar. Ow luar biasa. Tips ini terlihat lelucon namun ini penting untuk membentuk anda menjadi orang yang berjiwa besar, di mana ini adalah bentuk latihan pikiran dan jiwa anda. Sebab berjiwa besar sangat erat kaitannya dengan daya pikir dan kejiwaan anda.
Kedua, lakukan sebuah proyek untuk melatih yang ada di diri anda; ketakutan, kekhawatiran, merasa sesak di dada, pengecut, memilih yang aman saja, memilih yang pasti, dan rasa rendah diri dan lain-lain yang meyempitkan jiwa anda untuk segera dihajar biar lari terbirit-birit dari jiwa anda. Ini perlu latihan dengan menghantam dengan beban-beban itu, pigimane?
Berjiwa besar dan berpikir besar merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan untuk anda dalam menggapai impian anda, sebab pikiran besar berupa ide-ide anda yang besar harus dibarengi dengan jiwa besar; jangan mudah menyerah dan belajar dari pengalaman adalah sisi lain dalam kesuksesan.
Ketiga, tingkatkan terus latihan anda. Jika kemarin anda lulus di level 1 saatnya anda menuju level 2 dan seterusnya sampai utusan Tuhan menjemput anda, sebab ujian dari Tuhan akan siap anda selesaikan dengan baik. Bukankah Tuhan selalu memberi ujian pada hamba-hambanya yang baik. Maka sesungguhnya orang-orang yang menyukai tantangan adalah orang-orang yang akan berhak menyandang gelar berjiwa besar.
Al-hasil tidak ada ukuran untuk menjadi jiwa yang besar sebab anda selalu bisa meningkatkan kadar kebesaran jiwa anda. Semakin anda melatih semakin anda menjadi manusia yang mengenal dirinya. Kata orang bijak,“ barang siapa yang telah mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya”. Dan, barang siapa telah mengenal Tuhannya ia akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya, itu kata saya hahaha.
Cukup sabar untuk bekerja keras sampai meraih prestasi
Artinya anda jangan pernah menyerah. Karakter anda yang tahan banting merupakan kebahagian tersendiri di hati anda. Inilah hikmah anda harus memahami logika berbalik, ketika orang melihat anda kasihan karena tersiksa oleh kerja keras meraih impian sementara anda begitu berbahagia dengan kerja keras anda. Sebaliknya, jika anda mundur atas perjuangan, sebenarnya anda terombang-ambing oleh keadaan dan itu bikin frustasi. Maka, sesungguhnya perjuangan mau ndak mau harus maju, atau mundur yang berarti hancur (harapanmu). Memiliki sikap tahan banting adalah syarat mutlak bagi yang ingin memeluk impiannya. Berikut beberapa tip membentuk mental tahan banting;
Pertama, anda harus mengakui kalau anda memang mudah putus asa. Jujur pada diri sendiri. Kedua, tekadkanlah jika anda memang ingin menjadi orang yang bermental tahan banting. Bacalah kisah-kisah orang sukses yang berhasil sebab punya nyali dan pantang menyerah. Ketiga, yakinlah anda akan berhasil. Bagaimana anda akan bertindak jika ragu menyelimutimu? Keempat, fokus pada visi dan misi bukan polusi. Polusi di sini artinya gangguan tujuan atau hambatan. Kelima, hadapi dengan senyuman semua kan baik-baik saja (lirik lagu AhmadDhani). Meski menurutmu ada resiko. Hadapi dengan teori, pengalaman dan optimis. Keenam, abaikan kegagalan orang lain. Tetaplah fokus di visi misi anda.
Cukup welas asih dan membantu sesama
Lha, ini yang bagus. Ada manusia bijak mengatakan,"sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama". Mengapa bisa membuat bahagia? Ketika zaman sudah menenggelamkan seseorang, di mana kesombongan harta dan tahta, di mana popularitas didewakan tanpa sama sekali peduli ada manusia di sekitar kita. Maka jangan harap cahaya akan menerangi hatimu.
Sederhananya, jika anda suka membantu orang lain maka serasa anda tidak mempunya masalah sendiri dan kebersamaanmu dengan orang menjadikan anda tidak sendirian, anda punya patner, anda punya suporter, anda merasa punya pegangan jika tersandung...
Lantas, mungkinkah merasa sedih ditengah kebersamaan? Pasti pembaca menjawab,"mungkin, kan utangnya banyak, gmna bisa bahagia?". Ow, jadi kesedihan anda karena punya hutang banyak dan merasa mustahil membayar? Jika itu masalahnya anda tetap harus bekerja keras tanpa putus asa sesuai solusi Johan W Von G, di urutan kelima itu. Dan, tidak ada yang mustahil jika Tuhan menghendaki. Punya pikiran mustahil sama hal anda menyerah sebelum perang. Cukup welas asih, berarti anda menyebarkan energi positif ke orang lain, itu otomatis membuang virus-virus kegelisahan anda. Sebaliknya, musamnya muka merembet di hati dan itu menghidupkan benih-benih sempitnya jiwa. Tersenyumlah!
Karina Davidson menyebutkan banyak manfaat senyum diantaranya; anda terlihat lebih menarik, mampu merubah mood, meminimalisir stress, memancing orang untuk senyum, menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melepaskan endorfin, penghilang rasa sakit dan serotonin, terlihat sukses, terlihat lebih muda, membantu orang tetap berpikiran positif.
Cukup iman untuk menjalankan perintah Tuhan 17/05/2015
Berbicara keimanan tentu tidak bisa lepas dari agama, sebab dari agama kemudian istilah iman itu lahir, yakni percaya keberadaan Tuhan dan menerapkan ajaran-ajaran utusan Nya.
Seseorang yang telah sadar betapa tiada kekuatan, daya dan upaya selain dari Allah pasti ia telah tercerahkan hati dan pikiran, sehingga mustahil ia dihampiri sedih berlarut-larut. Kesedihan adalah kewajaran menghampiri manusia sebab begitulah kadarnya. Namun manusia diberi anugrah otak untuk berfikir dan hati yang bisa merasakan keagungan Tuhan.
Banyak fenemona disekitar kita yang bisa menambah keimanan kita; betapa dahsyatnya Tuhan menciptakan telinga. Bentuk indah yang tidak keras dan juga tidak loyo. Bayangkan jika telinga kita keras, akan rumitnya kita tidur dengan posisi miring. Untungnya telinga ini tidak lemas, jika lemas sungguh menggelikan ketika kita naik sepeda motor cepat tanpa memakai helm. Maka akan mengepak-ngepak layaknya sayap.
Ketika kita melihat air hujan yang turun di lapangan, semua titik-titik hujan itu sama airnya. Namun mengapa lebih dari satu jenis rumput yang tumbuh di lapangan? Dan rumput-rumput dilapangan tumbuh menghijau dengan indahanya, ketika ada sapi memakannya semakin lama sapi itu akan gemuk dan sehat. Berbeda jika manusia yang memakannya justru malah bisa berpotensi terkena sakit muntaber. Begitulah Tuhan dengan kekuasaannya.
Ya, tiada yang membahagiakan kita selain kita beriman kepada Tuhan YME dan kita mengerjakan perintah-perintahnya. Bahkan semua yang dikatakan Johan tentang 8 poin ini menurut saya esensinya berada pada poin ke-8 ini. Ya, takwa adalah puncak kebahagian manusia. Bahkan puncak kenikmatan surga adalah bertemu dengan Allah Swt, maka ketika kita bergelimang dengan kenikmatan surga semua akan sirna saat bertemu dengan Allah Swt.
Orang yang beriman, ia sudah menyerahkan semua kepada Tuhan, apapun situasi dan kondisi. Connect to God and it’s unlimited. Ketika kita selalu terhubung dengan Tuhan maka kita akan terbatas (dibatasi dengan larangan-larangan Tuhan) dan tak terbatas (sebab nikmat Tuhan itu tak terbatas, ibarat dicubit kekasih itu adalah kemesraan).
Cukup harapan untuk mengatasi kegelisahan masa depan
Hanya orang-orang yang bersemangat yang punya harapan. Milikilah harapan tinggi yang tampak mustahil lantas susunlah rencana mendapatkannya. Buatlah rencana itu menjadi dua bagian; jangka pendek dan jangka panjang sehingga tampak realistis mendapatkannya.
Harapan memungkinkan kita tetap hidup. Maka tatkala anda berhenti punya harapan maka anda telah mati menuju proses.
Bagaimana bisa harapan mampu menutup kegelisahan masa depan? Sebab harapan anda terhadap sesuatu, akan mengubah arah pikiran anda pada sesuatu itu. Anda akan tersengat selalu untuk memikirkan; bagaimana cara mendapatkannya? Apa tindakan selanjutnya?
Pikiran-pikiran itu mengalihkan dunia kegelisahan anda akan masa depan menuju dunia baru. Dunia harapan baru dengan tindakan baru.
Bagaimana cara memelihara harapan?
Harapan anda tentang sesuatu bisa raib di tengah jalan jika anda berjalan tanpa mempertahankan harapan anda. Ada tips memelihara harapan anda, yakni anda harus mempunyai agenda kerja. Dengan itu, anda akan lebih fokus sehingga terhindar dari menerawang tanpa arah. Misalnya, agenda kerja untuk satu bulan itu sudah menghapus rencana yang tidak mendukung pada harapan anda.
Berlatihlah anda membuat peta masa depan. Belilah buku tebal untuk membuat agenda anda dalam merebut harapan anda in the future. Dengan buku tebal itu, anda bisa mendetilkan tindakan-tindakan anda tentang; dimana, dukungan, finansial dll.
Penutup;
 “……..ketika kita sudah berhasil menguliti hidup kita, hingga kita sudah mengetahui siapa sebenarnya diri kita, maka disitulah letak kebahagiaan hidupmu. Sebab kita bukanlah siapa-siapa, anda yang Gubernur, Presiden, Jendral itu hanyalah kulit sementara……..”, MH. Ainun Nadjib.(Cak Nun)
Saya mendengar ini dari Cak Nun dan saya sangat suka dengan petuah ini. Dan saya berbagi kepada sahabat-sahabat. Tentu saya jauh di bawah keilmuan saya dari Cak Nun namun sebisa mungkin saya harus memahami petuah beliau ini, bahwa kegelisahan yang patut anda pertahankan adalah kegelisahan karena anda meninggalkan perintah-perintahnya. Namun jangan anda pelihara kegelisan-kegelisahan anda hanya karena urusan duniawi. Kegelisahan, kesedihan, galau itu wajar sebagai manusia namun dengan cepat kita mengingat siapa diri kita, niscaya kita cepat akan meninggalkan kesedihan itu. Siapa kita? Kita adalah hamba yang diciptakan oleh Tuhan untuk mengabdi kepada-Nya. Siapapun anda; Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, Petani, Freelance, Wirausaha dll, itu semua hanya casing bukan handphone. Bukalah kesadaranmu……..



Tentang penulis :

Marzuki Ibn Tarmudzi, pernah mencicipi sedikit segarnya lautan ilmu di Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur. Hobinya yang suka nyorat-nyoret kertas ini dimulai semenjak nyantri. Kini, hobinya itu dituangkan di berbagai media online, itung-itung sebagai aksi dari ; “بلغوا عني ولو أية “,” sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat ”.