Kamis, 7 Desember 2017
Oleh :
Marzuki Ibn Tarmudzi
Suatu pernikahan yang berhasil harus
memiliki syarat, yakni jatuh cinta berkali-kali dan selalu dengan orang yang
sama (Mignon
McLaughlin)
WACANAMARZUKI. Semua orang tahu,
Tuhan telah menciptakan pasangan-pasangan pada ciptaan Nya. Maka, tidak perlu
khawatir untuk tidak mendapatkan jodoh. Adalah penistaan Tuhan, jika anda
meragukan janji-janji Nya. Manusia hanya berusaha, ketika mengusahakan
seseorang untuk menjadi jodoh kita namun kok dia nya menjauh, berarti dia bukan
jodoh kita. Sebab Tuhan telah memilihkan jodoh untuk kita, dan ketika telah
datang kita harus menerima dan berusaha untuk membangun istana keluarga itu
supaya tetap kokoh dari hantaman cuaca dan bencana lainnya.
Di bawah ini ada beberapa
mantra-mantra sakti dari beberapa ahli pikir, tentang pengalaman mereka dalam
mengarungi bahtera rumah tangga.
1. Mengedepankan
Perasaan
Perkawinan adalah hal berat karena
anda harus berurusan dengan perasaan dan....pengacara. (Richard Pryor, reader’s Digest).
Saling menjaga perasaan itu yang terpenting dalam mempertahankan keutuhan
keluarga. Membentuk keluarga yang sakinah, bukan berarti tenang tiada gelombang
riuh rendah. Namun ketenangan dalam keluarga adalah upaya yang terus menerus
memperjuangkan supaya tetap tenang meski gelombang menghamtam. Dan, bagaimana
pasangan menggunakan perasaannya untuk menjaga keutuhannya. Atau, anda akan
berhadapan dengan pengacara.
2. Cinta
Cinta bukanlah apa yang kita katakan,
tapi lakukan. Cinta adalah aksi, bukan emosi. (Eric Clapton, Gitaris Dunia). Hadirnya
rasa cinta dalam membentuk keluarga itu penting. Sebab cinta bisanya mampu
menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Dan kehidupan yang didasari dengan
rasa cinta lebih mampu membawa gerakan-gerakan lebih ringan. Maka, pengertian
cinta bukanlah hanya sekedar dibibir saja.
Suatu pernikahan yang berhasil
memiliki syarat jatuh cinta berkali-kali selalu dengan orang yang sama. (Mignon McLaughlin). Dalam upaya
membangun istana perkawinan yang megah, kokoh hingga tua memang tidak mudah.
Perjuangan yang terus menerus untuk mencintai pasangan adalah keharusan.
Cinta pada pandangan pertama bukanlah
hal yang luar biasa. Jika dua orang yang telah menikah bertahun-tahun dan masih
selalu saling memandang itulah keajaiban. (Sam Levinson). Maka, tidak layak
mendapatkan asupan jempol, jika pasangan yang hanya romantis di awal-awal
pernikahan, namun setelah beberapa bulan berhadapan dengan pengacara. Alasan
yang muncul biasanya, tidak adanya kecocokan. Begitulah, cinta keduanya makin
hari makin tergerogoti oleh waktu.
Cinta di masa muda adalah sesuatu
yang semu dibandingkan dengan cinta seorang suami pada istrinya di masa tuanya. (Will Durant (Pada HUT yang ke-90).
“Ketidak adanya kecocokan”, begitulah yang mereka ungkap ketika memutuskan
untuk berpisah. Kata orang-orang tua,”biyen ketok opo, saiki ketok opo”,
dulu kelihatan apa, sekarang kelihatan apa, adalah renungan supaya kita
bertanggungjawab terhadap keputusan kita, bahwa dulu berani menikah pasti sudah
punya data, bahwa ia layak menjadi pendamping dan harus mempertahankannya.
Cinta itu bukanlah ketegangan sesaat seperti anak muda itu.
3. Rasa
persahabatan
“Seorang sahabat adalah orang
yang berada di sisi anda di saat anda berada di posisi yang bersalah. Hampir
semua orang akan berada di sisi anda bila anda di posisi yang benar.”
(Mark Twain). Manusia bukan makhluk sempurna, berbuat salah adalah hal yang
lumrah. Dan, sebagai pasangan hendaknya tetap mendampingi fisik dan hati
pasangan ketika sedang dalam posisi salah.
Sebagai pasangan, sahabat terdekat
kita adalah pasagan kita. “Anda akan memperoleh sifat-sifat yang buruk
dan baik dari sahabat terdekat mereka akan meliputi anda.” (John C.
Maxwell). Pastinya, keburukan pasangan jangan sampai dibuka pada orang lain.
Yang celaka, ketika seorang suami menceritakan aib istrinya kepada wanita lain,
sebab itu akan menjadi hal buruk dalam mempertahankan keutuhan keluarga. Begitu
juga sebaliknya, jangan sampai istri menceritakan hal-hal buruk suaminya kepada
pria lain.
Persahabatan yang paling teguh
dibentuk dalam kesukaran bersama, sebagaimana besi dipersatukan dengan kokoh
oleh api yang paling panas. (Charles caleb Colton). Persahabatan suami dan istri pasti
akan lebih bisa terjalin dengan kuat. Selain ada cinta, keduanya telah
mengarungi bahtera kehidupan bersama, yang tentu banyak pengalaman pahit dan
manis. Dalam persahabatan, kejujuran
haruslah dihadirkan, begitu juga dalam berkeluarga antara suami dan istri harus
saling ada keterbukaan. Sahabat anda adalah orang yang tahu semua hal mengenai
diri anda dan tetap menyukai .
Yang jelas, ketika pasangan saling
gotong royong dalam mengangkat beban keluarga, maka, “Tidak ada beban
yang paling berat kalau semua orang mau mengangkatnya.” (SY Wise)
4. Memberikan
pujian
Suami yang lebik identik bekerja dan
istri mengelola rumah tangga. Keduanya harus saling mendukung supaya urusan
rumah tangga berjalan semangat. Jangan sampai terjadi, suami meremehkan istri
yang hanya di rumah saja, atau istri berujar,”yang kau tahu hanya kerja, tidak
tahu urusan rumah”. Nah, saling memberikan pujian kepada pasangan sekali-kali
tetap harus dilontarkan. Jangan sering-sering.
“Di balik pria sukses, terdapat
wanita sabar”.
(anonim). Saling memuji itu bukan sekedar di bibir saja namun juga berupa
kesadaran bahwa siapapun jika kita puji, atau dukung pasti akan mempunyai hasil
yang lebih maksimal. Suami yang bekerja pasti punya semangat yang berbeda,
antara disenyumi dan dicemberuti istrinya ketika berangkat bekerja.
Untuk membuat api tetap menyala
dengan terang, aturlah dua batang kayu, cukup dekat untuk saling menghangatkan
dan cukup jauh terpisah-pisah selebar jari anda. Agar api leluasa berkobar. Api yang baik dan
pernikahan yang baik memiliki peraturan
yang sama.
(Marnie Reed Crowell)
BACA JUGA:
SUAMI SEBAGAI PEMIMPIN KELUARGA
Menjadi suami yang baik seperti
stand-up comedian. Anda membutuhkan waktu sepuluh tahun sebelum bisa disebut
sebagai pemula.
(Jery Seinfeld) Suami adalah kepala rumah tangga, ia dituntut menjadi pemimpin
yang bijaksana, sebagaimana seorang stund up comedian, ia mampu melontorkan
saran dan kritikan dengan bijaksana, bahkan membibkin tertawa. Pemimpin harus
berusaha merangkul dan memahami watak rakyatnya yang berbeda-beda karakternya.
Atau, rakyatnya akan demo.
Canda ria dan celoteh suara ayah,
ibu, dan anak dirumah, lebih mampu mencegah anak-anak keluyuran di luar
ketimbang jam malam yang paling keras sekalipun , Begitu kata orang tua. Maksudnya,
orang tua harus bisa menciptakan suasana yang baik terhadap anak-anaknya.
Sebab, kenakalan anak selain faktor luar juga bisa berasal dari kurangnya
perhatian keluarga. Apalagi, orang tua biasanya harus lebih hati-hati terhadap
anak perempuan, sebab selain lemah perempuan punya faktor resiko yang lebih
besar dalam pergaulan dibanding anak laki-laki. Aku mempunyai tiga anak
perempuan, rasanya seperti memainkan drama King Lear tanpa pemanasan.
(Peter Ustinov)
Anak-anak adalah paparazzi, mereka
memotret kita saak kita tidak ingin dipotret. (Jame Lee Curtis). Orang tua harus
memberikan contoh yang baik terhadap anak-anaknya. Sebab anak merekam apa yang
kita lakukan; tindakan, bicara. Sadar atau tidak sadar anak-anak itu merekam
apa yang dilakukan orangtuanya. Maka, ada kalimat yang berbahasa arab
mengatakan : Al-walad mir`atul walid. Anak adalah cermin orang
tua.
Yang dilihat orang lain terhadap kamu
adalah apa yang kamu lihat pada anakmu. Adalah suatu renungan supaya kita
jangan terlalu menyalahkan anak jika salah. Kewajiban orangtua hanyalah
mendidik bukan mencetak anak seperti yang diinginkan orangtua. Mereka
diciptakan Tuhan dengan potensi yang berbeda. Jangan pernah mencoba
menjadikan putra atau putri anda menjadi seperti anda. Diri anda cukup satu
saja. (arnold Glasow)
ANAK KEPADA ORANG TUA
Kita tidak pernah mengetahui cinta
orang tua kepada kita sampai kita sendiri menjadi orangtua. (Henry Ward Beecher) Kewajiban anak
adalah berbakti kepada orang tua. Selama perintah orang tua itu tidak
menyuruhmu untuk berbuat yang dibenci Tuhan, maka lakukan saja. pada dasarnya,
tidak ada orang tua yang menyuruh anaknya menuju kehancuran.
Yang terakhir, Jika ingin
membahagiakan ibu kamu berbicaralah kepadanya. Dan Jika ingin membahagiakan
ayah kamu, dengarkanlah dia.
Incoming search:
# cara membentuk keluarga sakinah, mawadah wa rohmah # keluarga
yang harmonis # keluarga cemara
Baca Juga:
Fundamentalisme Badar