WACANAMARZUKI. Manusia yang lemah
seperti halnya saya terkadang mudah sekali tersinggung. Tersinggung boleh sebab
juga namanya manusia punya hati. Yang tidak boleh adalah menyerang terhadap
orang itu. Baik menyerang dengan kata-kata atau tindakan. Kenapa tidak boleh menyerang?
Sebab orang terkadang hanya sekedar guyonan, basa-basi, atau bisa memang
serius. Apalagi saya yang hidup di desa sudah tahu sendiri bagaimana kondisi
kehidupan masyarakat yang suka basa-basa. Jangan sampai lontaran guyon saya
hadapi dengan makian atau malah ajakan kelahi. Pasti orang-orang hanya akan
memandang saya tak ubahnya kekanak-kanakan. Bukan anak-anak tapi
kekanak-kanakan.
Ya, saya
melihat mereka yang agak senior sedikit dimasyarakat terkadang agak songong
memang. Saya sendiripun terkadang juga begah memandangnya. Namun saya sendiri
yang hanya apalah ini cukup saya kembalikan kepada nilai-nilai Islam, yang kita
harus berbuat baik terhadap sesama. Tentu, saya bukan orang baik. Saya hanya
berpura-pura baik karena Allah. Sebenarnya sakit hati juga ketika disakiti yang
entah berupa celotehan atau uapan remeh dari orang.
Begitulah,
untuk menjadi sabar memang kita harus dulu pura-pura sabar. Nanti kalau sudah
bisa lapang dada ketika ada cobaan baru kita membuang pura-pura itu. Jangan
lupa, semua gerakan hati dan jasmani diusahakan dengan dzikir kepada Allah. Semoga
semuanya dinilai sebagai wujud pengabdian kepada Allah. Amin. (23/08/2017)