WACANAMARZUKI. Kemunafikan.
Hati-hati dengannya. Dimana saja itu ya? Tentu saja ya di kehidupan masyarakat.
Bisa waktu jual beli di pasar, disitu kita bisa melihat begitu banyak penjual
yang memainkan timbangan, padahal orang Islam! Kan, itu kemunafikan. Juga di
kantor, perihal itu pernah dinyanyikan oleh Iwan Fals, dengan menyebut para
koruptor dengan tikus tikus kantor, tentu itu terispirasi dengan pejabat yang
mau nilep uang rakyat. Mungkin juga manusia manusia “vokal” yang kerap bersuara
mirip malaikat namun berkebalikan dengan apa yang diucap. Dan masih banyak lagi hal-hal kemunafikan
yang saya atau pembaca yang bisa ditemui di sekitar kita. Lantas, maukah kita
sebagai muslim membenahinya?
Adakah cara untuk
saya atau kita semua menghindari sikap munafik? Sebelumnya ciri munafik adalah
ketika berbicara kok dusta, ketika berjanji lha kok tidak menepati, dan ketika dipercaya malah
berkhianat. Cara untuk tidak bersikap seperti itu tentu adalah tekad kita untuk
tidak terjerumus dalam sikap kemunafikan, dan bagi yang sudah terbiasa dengan
dengan sikap itu segera kembali ke jalan Allah. Bertobat, yakni menyesali, dan
berbuat sebaliknya, Beramal saleh dan meminta pertolongan Allah untuk
dimudahkan dalam bertobat.
Nah, bagaimana
tindakan kita sebagai muslim ketika melihat praktek kemunafikan di depan mata?
Islam mengajarkan di QS. Ali Imron, kepada kita semua untuk,
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôt n<Î) Îösø:$# tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
“wayakmuru
bil ma’rufi wa yanhauna ‘ani al-munkari”, maka kita jangan hanya diam saja
ketika melihat praktek kemunafikan. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa jika
kita punya kekuatan maka kita harus mencegahnya dengan kemungkaran, dan jika
kita tidak punya daya minimal dengan hati, yakni mengingkari perbuatan itu dan berdo’a
supaya orang itu cepat kembali kepada jalan Allah. Jadi, jangan sampai kita
malah mendukung praktek kemunafikan.
Mengapa bisa
begitu merajelalanya kemunafikan? Tentu itu disebabkan manusia tidak bisa
menahan hawa nafsunya. Bukankah Sang Nabi pernah bersabda bahwa perang melawan
hawa nafsu adalah perang besar daripada perang badar yang besar itu.
Begitulah, sabda Sang Nabi tersebut juga
membikin para sahabat tertegun sebab mereka baru pulang dari perang fisik yang
besar. Namun sang nabi malah menganggap perang tersebut kecil dibanding perang
batin itu.
Sahabat yang
budiman, sebagai muslim kita harus bisa menahan hawa nafsu yang senantiasa
menjerumuskan pada kebusukan, kecuali nafsu yang dirahmati “illa ma rohima robbi”. Lihat QS. 12:53,
* !$tBur äÌht/é& ûÓŤøÿtR 4 ¨bÎ) }§øÿ¨Z9$# 8ou$¨BV{ Ïäþq¡9$$Î/ wÎ) $tB zOÏmu þÎn1u 4 ¨bÎ) În1u Öqàÿxî ×LìÏm§ ÇÎÌÈ
Sahabat yang
terhormat.............
Melawan
kemunafikan dan Menahan hawa nafsu adalah ibarat rudal balistik dan mesin
THAAD. Rudal balistik adalah kemunafikan dan THAAD adalah pencegat rudal.
Semakin kuat daya hancur THAAD maka semakin mudah menghancurkan rudal balistik
yang meluncur. Adalah selayaknya kita sebagai muslim dituntut untuk senantiasa
memperkuat THAAD kita sebab rudal-rudal balistik senantiasa mengintai pikiran
dan hati kita.
Bagaimanakah cara memperkuat daya tahan untuk melawan
kemunafikan? Senantiasa memperkuat keimanan. Perihal itu ada lagu yang sudah
terkenal yang konon disusun oleh kekasih Allah Sunan Ampel dan kita bisa
mengamalkannya, judulnya obat hati ada
lima. Yakni, membaca Al-Qur’an dengan
memahami maknanya. Kedua, sholat malam. Ketiga, berteman dengan orang-orang
soleh. Keempat, memperbanyak puasa. Kelima, berdzikir malam perpanjanglah.
sahabat..
Seberapa
pentingkah kita sebagai muslim harus memerangi kemunafikan? Sahabat, menurut
saya sikap munafik mempunyai fase. Yang berbahaya adalah kita mengaku beriman
didepan banyak orang namun dalam hati kita belum bersyahadat dengan yakin. Bisa
jadi berislam namun ada tendensi lain. Mungkin karena ingin memperistri
perempuan Islam. Atau mengaku Islam demi target kekuasaan karena masyarakatnya
mayoritas muslim. Bahayanya adalah ia muslim namun kelakuannya bukan merujuk
pada Al-Qur’an.
Al-Qur’an
membeberkan kelakuan munafik salah satunya mereka sholat namun dengan
ogah-ogahan? Dan bagaimana dengan kita?
10:45/17/08/2017